KISAH PILU MENTARI
12 Agustus 2019
Langkahku tergesa- sebuah tempat yang sering ku sebut sebagai medan perang, bukan tanpa alasan,karna memang di sana terdapat banyak orang yang sedang memperjuangkan hidupnya. Di sana ku temui seorang laki-laki renta yang sedang menurunkan buah sawit dari pohonnya,perlahan ku hampiri lelaki tua itu...
"Pak,,apakah bapak tidak capek bekerja seperti ini?
Dengan nafas yang tersengal-sengal pak tua itu menjawab.." Capek Mas tapi mau gimana lagi, kalau tidak begini dapur tidak akan mengepul,
"Emang bapak tidak punya anak?Tanyaku kembali dengan niat agar pak tua itu istirahat sejenak dari aktifitas kerjanya, " punya, singkat jawaban pak tua...Usia anak bapak berapa? "Usianya sudah 24 tahun...
" Ooh, sudah besar dong pak, Trus anak bapak sekarang di mana?
"Waktu itu dia pamit mau ke kalimantan tapi sampai skarang saya gak pernah dengar kabar anak saya lagi,smoga saja dia baik-baik saja, Do'a pak tua penuh harap,raut wajah yang tadinya biasa saja kini berganti kesedihan yang begitu mendalam,anak yang sejak lahir ke dunia di harapkan menjadi pelipur laranya di usia renta,kini tiada kabar bagai di telan bumi.
Sontak bibirku tak mampu lagi berkata-kata,yang ada hanya rasa kasihan bercampur emosi, begitu tega sang anak meninggalkan orang tua yang membesarkannya dengan penuh kasih sayang,Namun demikian besar harapanku suatu saat nanti sang anak terketuk pintu hatinya lalu kembali menemui orang tuanya..
Sabar pak tua, Semoga Allah senantiasa memberimu kesehatan hingga kelak engkau di pertemukan dengan anakmu...
Aamiin ya Allah....

Komentar
Posting Komentar