Sejarah Tanjung Bira Bulukumba
Akhir bulan atau hari libur biasanya anda akan disibukkan dengan kegiatan yang bersifat refresing dan salah satu cara yang tepat untuk mengatasi hal demikian maka anda dapat mendatangi berbagai tempat yang menurut anda sangat tepat. Banyak cara mengisi libur akhir pekan, salah satunya mengunjungi pantai. Tanjung Bira, pantai di selatan kota Makassar menyimpan cerita tersendiri. Segala keindahannya dapat memberikan anda kepuasan dari segi pemandangan laut akhir pekan yang seru dan tak terlupakan.Pantai Bira atau yang lebih dikenal dengan sebutan Tanjung Bira adalah salah satu destinasi wisatapopuler di Provinsi Sulawesi Selatan. Bagaimana tidak, pada siang hari, gradasi warna laut yang terlihat biru hingga kehijauan dipadu dengan cerahnya biru langit, seakan memanjakan mata kita. Letaknya yang tidak terlalu jauh dari kota Makassar.
Masuk di kawasan wisata Tanjung Bira, Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, kita akan disuguhi pemandangan yang indah. Pantai ini merupakan pesona panorama alam pesisir pantai tropis yang sempurna di ujung selatan sulawesi. Pantai yang membujur dari utara hingga selatan di dibatasi oleh bukit karang kokoh.
Di jalur dua terdapat banyak penjual cederamata yang dibuat dari limbah laut. Di pantainya yang indah terdapat pasir putih halus. Banyak kegiatan yang cukup menarik yang dapat dilakukan salah satunya adalah bersnorkeling. Dengan menyewa spead boat tempat penyewaan yang ada disini. Tempat bersnorkeling ataupun diving terbaik dapat ditemukan di pulau kambing dan pulau liukang dapat yang ditempuh hanya 14 menit saja dari basecamp. Beragam jenis hard coral dan soft coral dapat anda temukan serta beranekaragam biota laut seperti penyu dan warna warni ikan karang. Jika tidak menyenangi snoarkeling, kita bisa bermain pasir atau naik banana boat.
Di sebelah timur dari lokasi wisata ini terdapat hutan yang ditumbuhi berbagai macam jenis pohon. Di ujung Pantai Bira, terdapat tempat yang disebut PanrangLuhu. Penamaan dari bahasa daerah setempat, (konjo,red) yang berarti kuburan orang Luwu. Tempat ini disakralkan untuk dikunjungi orang yang masih berdarah Luwu.
Di jalur dua terdapat banyak penjual cederamata yang dibuat dari limbah laut. Di pantainya yang indah terdapat pasir putih halus. Banyak kegiatan yang cukup menarik yang dapat dilakukan salah satunya adalah bersnorkeling. Dengan menyewa spead boat tempat penyewaan yang ada disini. Tempat bersnorkeling ataupun diving terbaik dapat ditemukan di pulau kambing dan pulau liukang dapat yang ditempuh hanya 14 menit saja dari basecamp. Beragam jenis hard coral dan soft coral dapat anda temukan serta beranekaragam biota laut seperti penyu dan warna warni ikan karang. Jika tidak menyenangi snoarkeling, kita bisa bermain pasir atau naik banana boat.
Di sebelah timur dari lokasi wisata ini terdapat hutan yang ditumbuhi berbagai macam jenis pohon. Di ujung Pantai Bira, terdapat tempat yang disebut PanrangLuhu. Penamaan dari bahasa daerah setempat, (konjo,red) yang berarti kuburan orang Luwu. Tempat ini disakralkan untuk dikunjungi orang yang masih berdarah Luwu.
Menemukan lokasi makam ini tidak gampang. Jalanan nampak tidak sering dilalui sehingga tumbuhan liar menjolor kejalan dan dikhawatirkan dapat menggores mobil yang anda tumpangi.
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih dua kilometer,anda bisa sampai ke pemakaman ini. Dari tempat ini anda bisa melihat jelas Pulau Kambing dan Kabupaten Kepulauan Selayar serta Feri saat melintasi dari Pelabuhan Bira menuju Kabupaten Kepulauan Selayar. Dari atas bukit ini terlihat pantai Bira yang indah.
Pada jaman pemerintahan Datu atau Payung Luwu legenda ini mengalir tanpa dibatasi oleh kaidah sejarah dan metodologinya yang rumit.
Pada jaman pemerintahan Datu atau Payung Luwu legenda ini mengalir tanpa dibatasi oleh kaidah sejarah dan metodologinya yang rumit.
Komentar
Posting Komentar