Beberapa jenis pembaca yang kampret

Beberapa Jenis Pembaca yang Kampret

Semenjak saya memajang kontak di bagian bawah postingan, cukup banyak yang menghubungi saya berkaitan dengan postingan yang saya tulis. Tetapi banyak diantara yang mengirim email itu menyebalkan.
Ini lho yang namanya Kampret. Sumber: Wild Life Magazine.
Ini lho yang namanya Kampret. Sumber: Wild Life Magazine.
Saya mengerti bagaimana konsekuensi memajang kontak di blog yang dapat diakses oleh siapapun. Artinya saya memang siap menerima email dari orang-orang yang tidak saya kenal. Pada awalnya hanya satu atau dua email setiap minggunya. Tetapi makin lama makin banyak, sehingga pernah suatu ketika mencapai 25 email dalam sehari.

Kampret #1: Tukang Ngeyel

Mayoritas email yang masuk inbox saya merujuk pada posting tentang bagaimanamembuka akun facebook yang dikunci. Padahal hal tersebut sudah saya ralat di postingan tentang solusi membuka akun facebook yang terkunci.
Pembaca kampret seringkali tetap ngotot untuk meminta saya membuka akun facebook-nya. Padahal sudah saya jelaskan panjang lebar kali tinggi kalau nama di akun facebook bukan nama sebenarnya atau keluar verifikasi teman, maka hampir tidak mungkin untuk membukanya.

Kampret #2: Malas mencari dan membaca

Orang bertanya jika tidak tahu itu adalah sebuah hal yang wajar. Namun bagaimana jika ternyata yang ditanyakan itu sebenarnya sudah ada dalam artikel yang mereka baca? Itu tentu sangat menyebalkan. Malu bertanya sesat di jalan, terlalu banyak bertanya adalah sebuah kemalasan.
Pertanyaan konyol sering terjadi berhubungan dengan ponsel Lenovo A706. Saya pernah mendapatkan pertanyaan semacam “apa itu stock ROM?” dan “root itu apa?” di inbox saya. Kalau pertanyaannya sudah begini, saya akan jawab dengan URL google search. Selain itu saya juga memperingatkan mereka untuk tidak mengotak-atik ponselnya. Lha orang malas kok mau ngoprek, bisa bubar nanti.

Kampret #3: Tak punya sopan santun

Ini adalah kampret level dewa yang seringkali menyambangi inbox email saya. Kampret semacam ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
  • Memaksa, intinya permintaannya harus dipenuhi.
  • Kalo belum dibalas, menghujani dengan email-email yang isinya sebaris.
  • Minta dihubungi via SMS, bahkan ada yang minta di telepon.
Kampret semacam ini jumlahnya ada banyak. Jika boleh saya tebak, kebanyakan dari mereka adalah ABG labil yang tidak pernah dididik oleh orangtuanya bagaimana bersikap yang baik kepada orang lain. Bahkan ada beberapa diantara mereka yang minta cara mengambil alih facebook orang lain. Dan ketika permintaannya tidak dipenuhi, mereka mencaci maki saya.
Benarkah ini gambaran generasi kita masa kini? Semoga saja mereka hanya oknum. Dengan banyaknya email yang masuk semacam itu, mungkin sudah saatnya saya menambah do’a saya. Biasanya saya meminta dijauhkan dari godaan syaitan yang terkutuk, sekarang mungkin saya peru meminta dijauhkan dari email kampret yang terkutuk. Bagaimana dengan kamu?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Tanjung Bira Bulukumba

Prediksi Bajak Laut Mugiwara Vs Donquixote Family

Apa Itu Kehidupan..??””